Selasa, 08 Februari 2011

LATAR BELAKANG PENELITIAN 2

Latar belakang di metode eksperimen bertujuan untuk mengungkapkan apa permasalahan dari subjek, apa yang dibutuhkan subjek, mengapa perlakuan kita perlu diaplikasikan kepada subjek, apa kelebihan perlakuan kita dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Jadi polanya sebagai berikut:
  1. Jabarkan tentang subjek dan kondisi subjek. Tambahkan fakta dari buku, teori, atau jurnal.
  2. Paparkan tentang permasalahan yang dialami subjek. Tambahkan fakta dari survey di lapangan, buku, teori, atau jurnal.
  3. Sebutkan solusi yang pernah dilakukan sebelumnya, apa kelebihan dan kekurangannya, seberapa besar keefektivanya untuk mengatasi masalah. Tambahkan fakta jurnal sebagai data penunjuang.
  4. Paparkan tentang solusi yang anda tawarkan. Apa kelebihannya dibandingkan dengan solusi sebelumnya. Bagaimana cara kerjanya, apa yang akan berubah dari diri subjek jika solusi dilakukan. Tambahkan fakta dari buku, teori, atau jurnal yang memperkuat solusi anda.
INGAT: solusi harus berupa PERLAKUAN bukan PELATIHAN. Khusus eksperimen di S1 hanya bertujuan untuk validasi alat, jadi direkomendasikan untuk menggunakan perlakuan yang telah divalidasi oleh tokoh lain di tempat lain. Jadi peneliti menvalidkan lagi perlakuan tersebut dengan orang, tempat, dan budaya yang berbeda. Perlakuan yang digunakan harus dapat diamati perubahaannya secara kasat mata dan diperkuat dengan skala.

Eksperimen memang bersifat modifikasi perilaku untuk merubah perilaku atau kebiasaan, namun tidak menutup kemungkinan memodifikasi kognitif dan afektif. Inti dari eksperimen adalah PERUBAHAN. Merubah dari bisa menjadi tidak bisa. Bagi S1 perubahan tidak haruslah terjadi secara drastis, meskipun berubah sedikit itu tetap perubahan sehingga perlakuan dapat dikatakan sukses.

Misal:
  • Judul: Pengaruh afirmasi diri untuk meningkatkan optimisme pada mahasiswa yang bekerja.
  • Permasalahan:  Subjek merasa pesimis dapat menyelesaikan tugas-tugas kuliah atau skripsi tepat waktu akibat kesibukan berbisnis. Terkadang muncul pikiran untuk berhenti kuliah dan memfokuskan pada bisnis. Kondisi itu dipersulit dengan tuntutan orangtua yang meminta subjek fokus kuliah dan menyelesaikan kuliah secapat mungkin baru mengurus binis.
  • Solusi yang ditawarkan: Pemberian perlakuan afirmasi diri. Berdasarkan jurnal afirmasi diri adalah teknik yang cocok untuk meningkatkan optimisme karena subjek diminta mengulang-ulang kalimat hingga terserap kealam bawah sadar.
  • Tujuan dari perlakuan: Subjek dapat menciptakan kalimat afirmasi diri yang efektif sesuai dengan kondisi subjek.  
  • Kondisi awal (pertemuan 1): pesimisme tinggi dan masih mencontoh kalimat dari peneliti atau orang lain.
  • pertemuan 2: pesimisme tinggi dan masin mencontoh kalimat dari peneliti
  • pertemuan 3: pesimisme tinggi, sempat terlintas kalimat afirmasi diri di kepala dan dapat dituangkan lewat tulisan, namun kalimat masih terlalu panjang (muncul perubahan)
  • pertemuan 4-dst: optimisme tinggi, mampu membuat kalimat afimasi yang efektif.
Muncul perubahan itulah yang disebut eksperimen berhasil. Penentuan harus berapa kali pertemuan mengacu pada jurnal yang terkait, pengulangan perlakuan berdampak pada validitas perlakuan oleh karena itu tidak bisa sembarangan.

SELAMAT MENCOBA!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman