Kamis, 29 September 2011

TEMUKAN METODE PENELITIAN YANG SESUAI DENGAN SIFATMU!

Bingung memilih metode kuantitatif atau kulitatif?
Mau ambil kualitatif tapi bingung cara wawancara?
Mau ambil kuantatif g mudeng statistik?
DILEMA YA... Hehe

Tenang, sy punya trik untuk menentukan metode mana yang cocok dengan sifatmu. Lihat check list dibawah ini dan temukan kamu masuk golongan mana ya. SEMANGAT! hehe

Apakah kamu suka pada:
  • logika
  • berpikir rasional
  • angka sebagai tolak ukut keberhasilan, misal disebut pinter kalau ulangan dapat nilai 100
  • meyakini setiap ada sebab pasti ada akibat
  • senang menggeneralisir, misal semua orang yg dapat nilai 50 pasti bodoh
  • positivisme, melihat peristiwa masa kini, tidak memperdulikan masa lalu seseorang 
Nah, kalau sifatmu sesuai yang diatas, metode penelitian yang cocok untukmu adalah KUANTITATIF. Metode Kuantatif sangat cocok untuk orang yang lebih sering menggunakan otak kiri.

Apakah kamu suka:
  • perasa, sensitif pada pengalaman orang lain
  • senang membangun relasi dengan orang lain
  • memilih mencari kebahagiaan dibandingkan uang
  • ekspresif, menangis saat sedih, tertawa saat senang
  • memaknai setiap pengalaman hidup
  • menjadi diri sendiri
  • menyukai sifat alami dan menghindari kepura-puraan.
Nah, kalau sifatmu sesuai dengan daftar diatas, artinya metode penelitian yang cocok untukmu adalah KUALITATIF. Metode ini sangat cocok untuk orang yang lebih sering menggunakan otak kanan. 

Sudah menemukan metode yang cocok? Selamat melakukan penelitian
SEMANGAT!!!

Senin, 26 September 2011

MEMBUAT INTERVIEW GUIDE

Sudah lama saya tidak menulis blog.

Sekarang saya ingin berbagi ilmu tentang cara membuat interview guide terutama untuk penelitian kualitatif. Mungkin sebagain orang mengira cara membuat interview guide yang penting tahu tujuan penelitian langsung membuat pertanyaan. Padahal sebenarnya ada aturannya lhoo...

Interview Guide merupakan paduan atau pedoman bagi para peneliti yang ingin mengungkap kondisi psikologis subjek melalui cara tanya jawab dengan tujuan tertentu. Oleh karena pembuatan interview guide harus benar agar peneliti mendapatkan apa yang menjadi tujuan penelitian.

1. Menetapkan Tujuan Interview. 
Peneliti perlu mengetahui tujuan interview. Misal, peneliti ingin memperoleh data tentang kepribadian ekstravert. Tujuan harus SPESIFIK. Tujuan yang spesifik akan membantu peneliti membatasi ruang lingkup dan mengontrol wawancara saat mewawancarai subjek. Jadi menentukan tujuan interview sangat penting.

2.   Definisi Teoritis dan Operasional
Setelah menetapkan tujuan, selanjutnya mendefinisikan variabel secara teoritis dan operasional. Sebaiknya definisi teoritis diambil dari 1 tokoh saja. Sehingga penentuan indikator dan selanjutnya mengikuti teori 1 tokoh.

3. Dasar Teori
Peneliti perlu menjelaskan teori tentang variabel secara singkat, jelas, dan padat. Disertakan pula indikator dari variabel. Misal, variabelnya kepribadian ekstraversi.
Eysenk mengatakan bahwa kepribadian enstravert ditandai oleh sifat-sifat sebagai berikut:
  • sociable
  • lincah
  • aktif
  • asertif
  • mencari sensasi
  • riang
  • dominan
  • bersemangat
  • berani
3. Data yang Diungkap
Disini peneliti perlu mengoperasionalkan setiap indikator. contoh:
  • sosiabilitas: mudah kenal dengan orang lain, ramah
  • lincah: banyak ide, banyak bicara
  • aktif: banyak kegiatan, tidak bisa duduk diam
  • asertif: bicara apa adanya
  • mencari sensasi: berlebihan, suka pamer
  • riang: mudah tersenyum, mudah melupakan emosi negatif
  • dominan: memimpin, suka memerintah
  • bersemangat: tidak mudah putus asa, tidak mudah lelah
  • berani: tidak takut membuat kesalahan, berani mencoba hal baru
4. Teknik Wawanca
Peneliti perlu memilih teknik wawancara yang tepat, apakah semi terstruktur, terstruktur, atau tidak terstruktur. pemilihan ini tentunya menyesuaikan dengan kondisi subjek.

5. Interviewee
Selanjutnya, peneliti perlu memilih siapa saja yang perlu diwawancarai. Tentunya orang-orang yang mengetahui dan memahami variabel yang ingin diungkap. Interviewee bisa subjek sendiri, orangtua, teman sekolah, teman sepermainan, saudara.

6. Daftar Pertanyaan
Terakhir, peneliti membuat daftar pertanyaan yang akan diajukan pada subjek. Pertanyaan yang dibuatpun harus operasional sehingga subjek memahami maksud pertanyaan, jadi subjek bisa menjawab dengan tepat. Bentuk pertanyaanpun disesuaikan dengan kondisi fisik, psikologis, dan level kognitif subjek.
contoh:
  • sociabilitas: mudah dikenal, tidak suka sendirian. contoh: Apa yang kamu lakukan kalau dalam sebuah acara kamu bertemu dengan seseorang yang belum pernah kamu kenal sebelumnya?
  • lincah: banyak ide dan bicara. Apa yang kamu lakukan saat kamu memiliki waktu luang?
  • aktif: banyak kegiatan. apa yang kamu lakukan bila kamu memiliki waktu luang?
  • asertif: bicara apa adanya. Apa yang kamu lakukan bila ada sesuatu yang tidak kamu sukai?
  • mencari sensasi: Berlebihan. Apa yang kamu lakukan saat kamu gembira? sedih? marah?
  • riang: mudah tersenyum, mudah melupakan emosi negatif. Berapa lama kamu mengalami emosi negatif?
  • dominan: meminpin, suka memerintah. dalam sebuah kelompok biasanya kamu memposisikan diri sebagai apa?
  • bersemangat: tidak mudah putus asa, tidak mudah lelah. Bagaimana kamu memandang kegagalan?
  • Berani: tidak takut membuat kesalahan. Apakah kamu pernah merasa takut?

SELAMAT MENCOBA!
SEMANGATTT!!

Total Tayangan Halaman